5 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Remaja
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja. Orang tua wajib memahaminya ketika buah hati beranjak memasuki usia ini. Biasanya kesehatan mental menjadi topik penting di momen tersebut.
Pada tahap ini, melibatkan anak dalam aktivitas fisik seperti sky trail dan panjat tebing sangatlah penting. Ini membantu menjaga pikiran mereka tetap fokus dan jauh dari gangguan yang muncul.
Tidak cukup hanya kesehatan fisik anak yang harus diperhatikan, tetapi juga masalah psikis. Apalagi saat anak sudah memasuki usia remaja, berbagai situasi dan kondisi bisa mempengaruhi kondisi mentalnya.
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kesekatan Mental Remaja?
Penting sekali untuk memperhatikan kondisi buah hati yang sudah mulai tumbuh besar sedini mungkin. Orang dewasa umumnya akan mengabaikan hal ini dan menganggap fisik anak jauh lebih penting untuk diperhatikan.
Padahal mental anak juga akan memberi peran besar pada kehidupannya di masa depan. Berikut adalah 5 faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja yang orang tua wajib ketahui.
1. Perilaku Orang Tua
Remaja bertumbuh dan berkembang di bawah peran besar orang tuanya. Fakta ini tak bisa dipungkiri, sehingga tidak berlebihan jika disebutkan bahwa perilaku orang tua akan berpengaruh pada mental remaja.
Terutama bentuk perlakuan orang tua kepada anak yang akan memberikan pengaruh besar terhadap kondisi mental.
Sebagai contoh, anak yang tumbuh bersama orang tua penuh tuntutan dan cenderung mengandalkan kekerasan punya peluang besar untuk stres. Tuntutan yang diberikan orang tua sekaligus ancaman yang ia terima bisa saja mengganggu kesehatan mentalnya.
Lain halnya dengan anak yang dibesarkan oleh orang tua open minded, lembut, dan penyayang.
Di sisi lain ada juga contoh umum kondisi seperti ini yaitu pada orang tua yang selalu memanjakan anaknya. Anak yang dibesarkan dalam balutan kasih sayang berlebih dan dimanja setiap saat bisa saja memiliki mental yang buruk.
Mentalnya tidak cukup kuat untuk menghadapi kerasnya hidup dan sulit berbaur dengan kehidupan sosial yang sebenarnya.
2. Lingkungan di Sekitar
Pengaruh lingkungan tentu memberikan kontribusi besar pada perkembangan kesehatan mental remaja.
Anak yang tumbuh di tengah lingkungan yang bagus, dengan teman-teman yang positif dan orang-orang yang menerimanya secara baik maka akan bertumbuh secara optimal. Kesehatan mentalnya dapat terpelihara dengan baik dan minim stres.
Buat perbandingan dengan anak yang tumbuh di tengah lingkungan keras, di antara teman-teman atau orang-orang yang toksik. Tentu hal ini akan memberi tekanan tersendiri bagi mental anak.
Misalnya saja anak tumbuh di sebuah lingkungan yang orang-orangnya suka menghakimi. Sudah pasti si anak akan lebih tertutup dan berpotensi besar mengalami stres.
3. Gawai yang Digunakan
Di era digital seperti sekarang ini gawai juga punya peran besar dalam mempengaruhi kesehatan mental remaja. Intensitas bermain gawai dan apa saja yang diakses lewat alat tersebut akan memberi pengaruh besar.
Misalnya, anak yang sudah ketagihan bermain gawai umumnya akan lebih tertutup dan tidak mau membuka diri pada lingkungan.
Orang tua sebaiknya benar-benar memperhatikan penggunaan gawai pada anak. Perhatikan seberapa lama waktu anak menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Arahkan anak memakai gawai untuk melakukan hal-hal bermanfaat. Misalnya untuk belajar atau menikmati tontonan yang menghibur. Jauhkan anak-anak dari konten atau tontonan yang bisa merusak pikiran dan memperlemah mentalnya.
4. Sosial Budaya
Faktor lain yang juga akan berpengaruh pada kesehatan mental remaja adalah sosial budaya. Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh sosial budaya memang begitu kuat pada diri kita, termasuk anak-anak. Sosial budaya yang berkembang di sekitar anak akan membentuk karakter diri dan membawa pengaruh besar bagi status kesehatan mentalnya.
Jika pengaruh sosial budaya memang memberikan pengaruh buruk untuk status mental anak, orang tua saatnya mengambil alih. Dalam kondisi seperti ini orang tua sebaiknya merangkul anak dan menyediakan lingkungan yang jauh lebih mendukung. Orang tua bisa menerapkan gentle parenting dan membawa anak untuk lebih siap secara mental.
Mengapa orang tua yang harus mengambil peran? Sosial budaya tentu akan sulit untuk diubah karena ini sudah menyangkut tradisi. Jadi yang bisa diubah adalah faktor lainnya yaitu pengaruh dari orang tua.
5. Pengalaman Pribadi
Mental anak juga mendapatkan pengaruh besar dari pengalaman pribadi yang ia alami. Pengalaman hidup si anak akan membentuk status mentalnya.
Hal ini bisa dilihat jelas lewat remaja-remaja yang tumbuh dengan pengalaman hidup tak menyenangkan. Misalnya, harus kehilangan orang-orang yang disayangi atau pengalaman mendapatkan kekerasan dari orang-orang di sekitarnya.
Jika kondisi ini yang terjadi maka harus ada bantuan dari ahlinya. Remaja sebaiknya mendapatkan treatment khusus untuk mengatasi gangguan kesehatan mental yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi.
Ini dilakukan karena tidak ada hal lain yang bisa diubah karena kejadian yang dialami tersebut sudah ada di masa lalu.
Kesehatan mental remaja harusnya menjadi isu penting yang perlu lebih diperhatikan lagi. Orang tua bisa mulai dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja di atas. Jika sudah mulai terlihat tanda-tanda gangguan kesehatan mental maka segera cari solusi yang tepat. Bantu agar si anak bisa terlepas dari masa sulitnya dan dinyatakan sehat secara mental.
Sumber:
Kiddo.id
Prosehat.com