Jarak Waktu Memompa ASI Terbaik Agar Produksinya Berlimpah
Jarak waktu memompa ASI berpengaruh pada produktivitasnya sehingga kebutuhan bayi terpenuhi. Ayah dan ibu biasanya memilih jenis pompa ASI yang berkualitas seperti pompa ASI Phillips Avent supaya prosesnya nyaman dan aman.
Cara terbaik memberikn ASI sesunggunya adalah dengan menyusui langsung. Namun dalam kondisi tertentu, seperti karena ibu bekerja, pemberian ASI hasil pumping atau memompa bisa menjadi alternatif.
ASI atau air susu ibu adalah makanan yang terbaik untuk bayi. Sampai usia 6 bulan sebaiknya si kecil tidak diberi makanan lain karena ASI sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Mudahnya akses informasi tentang pentingnya memberi asupan terbaik bagi bayi menjadikan banyak ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif.
Kenapa Perlu Memompa ASI?
Bayi secara alami akan belajar menemukan dan menghisap ASI secara langsung. Pada awal kelahirannya, banyak ibu yang panik karena si bayi belum bisa menyusu. Hal tersebut tidak perlu terjadi karena buah hati bisa bertahan selama 3 hari tanpa asupan pada awal kelahirannya.
Menyusui secara langsung merupakan cara terbaik. Selain bayi bisa mendapatkan sumber nutrisi, terjadi kontak fisik dan psikis antara ibu dan anak. Namun beberapa kendala menyebabkan seorang ibu harus memompa ASI agar kebutuhan anak tetap terpenuhi. Apa saja yang menyebabkan ibu harus memompa ASI?
1. Bayi belum bisa menyusu langsung
Memang secara alami bayi akan belajar menyusu, namun dalam kondisi tertentu mungkin sampai beberapa hari belum bisa. Bisa terjadi karena perlekatan antara mulut si kecil dan payudara yang belum pas atau penyebab lain. Untuk memenuhi kebutuhan, ibu perlu memompa ASI dan memberikan dengan media yang dianjurkan.
2. Kelainan pada organ mulut bayi
Pada kasus terjadi kelainan organ mulut, seperti sumbing, kemampuan untuk menghisap payudara berkurang. Memberikan ASI hasil pumping merupakan cara terbaik. Dengan demikian bayi tetap mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan dan pertumbuhannya.
3. Rawat pisah
Jika salah satu atau keduanya sakit, maka ibu dan bayi kemungkinan tidak bisa menjalani perawatan dalam satu ruangan. Tidak ada pilihan lain, untuk memberikan makanan terbaik caranya dengan memberikan ASI perah atau hasil pumping.
4. Ibu bekerja
Sebenarnya tidak ada ibu yang mau meninggalkan anaknya. Tetapi karena pekerjaan, pada waktu jam kerja terpaksa bayi ditinggal. Selama tidak bersama ibunya, pengasuh bisa memberikan ASI pumping yang sudah disimpan dan dihangatkan sampai suhu ruang.
5. Menjaga produktivitas ASI
Prinsip produksi ASI adalah dengan sistem demand and supply. Jika lebih sering dikeluarkan, maka kelenjar pada payudara akan segera memproduksi kembali sehingga tersedia dalam jumlah cukup. Untuk merangsangnya, dilakukan pumping agar kebutuhan bayi terpenuhi.
Jarak Waktu Memompa ASI yang Paling Baik
Masih banyak yang bingung, tentang jarak waktu memompa asi yang paling tepat. Untuk mengetahui hal ini, maka perlu memahami prinsip kerja dan kapan waktu maksimal kelenjar payudara berproduksi. Jarak pumping yang tepat dapat ditentukan dengan.
1. Bisa cukup lama, dari tidur sampai bangun
Jarak waktu memompa ASI bisa cukup panjang, yaitu dari tidur sampai bangun. Jika pagi bayi belum terbangun, sebaiknya ibu segera memompa. Pada saat tersebut stok dalam payudara sedang full. Sedangkan ketika bayi bangun dan menghisapnya, otomatis payudara akan memproduksinya kembali.
Ibu juga bisa menjadwalkan bangun tengah malam untuk memompa ASI. Selain menghindari payudara terasa sangat penuh, juga merangsang kelenjar susu. Namun jika bayi terbaik, utamakan untuk menyusuinya secara langsung. Jika sudah kenyang dan payudara masih kencang, bisa memompanya.
2. Untuk ibu yang mempunyai kelenjar super produktif, bisa lebih sering
Ibu yang mempunyai bayi mungkin pernah mengalami payudara bocor, istilah untuk kejadian ASI sampai merembes karena terlalu penuh. Pada saat terjadi hal seperti ini, bisa segera melakukan pumping. Jarak pumping dapat lebih sering. Begitu terasa penuh, harus segera dipompa.
Meski kelenjar super produktif, bukan berarti ibu bisa bersantai dan tidak melakukan pumping. Kelenjar yang tidak dirangsang melalui hisapan bayi atau pumping produksinya akan berkurang.
3. Berjarak sekitar 30 menit dari waktu menyusui
Waktu 30 menit sebelum menyusui, biasanya payudara sudah full. Sebaiknya segera melakukan pumping untuk mengeluarkannya. Bayi, terutama pada umur beberapa minggu mempunyai ritme menyusu setiap 2 jam sekali. Ini sesuai dengan kapasitas lambungnya yang hanya mampu menampung makanan dalam jumlah terbatas.
Selain sebelum, memompa ASI sekitar 30 menit setelah menyusui juga dianjurkan. Pada saat tersebut kelenjar sudah memproduksinya kembali. Dengan memompanya, maka akan mendorong untuk lebih banyak menghasilkan ASI.
4. Berjarak 2-3 jam sekali pada saat ibu bekerja
Bagaimana jika ibu bekerja? Selama jam kerja harus membuat jadwal rutin untuk pumping. Selain menjaga agar stok ASI cukup, juga merangsang kelenjar susu untuk memproduksinya. Dengan demikian kebutuhan bayi akan terpenuhi.
Jika malas atau tidak melakukan pumping, maka secara bertahap produksinya akan menurun sehingga terus berkurang. Kondisi ini tentu tidak baik karena jumlah produksi ASI bisa kurang dari kebutuhan bayi.
Begitu pentingnya ASI sebagai nutrisi utama, sampai umur 6 bulan bayi hanya boleh mengkonsumsinya tanpa tambahan apapun. Proses menyusui atau memberi ASI hasil pumping sebaiknya terus dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun. Dengan demikian kebutuhan gizinya akan terpenuhi.
Ibu yang menyusui juga harus menjaga pola makan. Tujuannya bukan hanya agar kebutuhan ASI bagi bayi terpenuhi, tetapi juga berkualitas. Bayi akan tumbuh sehat dan kuat jika mendapat nutrisi terbaik.
Jarak waktu memompa asi memang tidak bisa dipastikan. Namun sebaiknya melakukan dengan rutin untuk menjaga stok dan merangsang produksinya. Begitu payudara terasa penuh, jangan tunda segera lakukan pumping agar bisa memproduksi kembali.
Sumber:
Orami.co.id
Halodoc.com