Resep Seblak Mie Kuah Lemonilo, Cara Ibu Menerapkan Pola Makan Sehat Keluarga

resep seblak mie kuah

Resep seblak mie kuah biasanya identik dengan pembuatan cemilan yang banyak kandungan lemak dan karbohidratnya. Hmm, memang sungguh nikmat menyantap hidangan yang gurih dan pedas ini pada siang atau sore hari, ya Moms. Malah dalam kondisi tertentu seblak juga sering menjadi makanan utama jika porsinya mengenyangkan.

Namun, jenis seblak yang isinya didominasi kerupuk, mie instan, dan potongan bakso aci saja, tentunya punya kandungan kalori berlebih. Sementara itu, olahan yang baik adalah yang tidak begitu banyak mengandung kalori dalam satu harinya.

Resep Seblak Mie Kuah ala Lemonilo

Melansir dari Hellosehat.com, ngemil yang sehat sebaiknya tetap memperhatikan kandungan gizinya. Mulai dari serat, vitamin, protein, dan sebaianya. Tidak disarankan melebihi kebutuhan kalori per hari. Maksimal 2.500 kalori untuk pria dewasa dan 2000 kalori untuk perempuan dewasa.

Padahal momen ngemil juga punya peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi dan energi. Jika menyantap seblak kuah sebagai cemilan, sebaiknya tetap memasukkan sayuran di dalamnya. Terutama jika menjadikannya sebagai santapan utama. Misalnya untuk pengganti makan siang.

Nah, kali ini saya punya resep seblak mie ala Lemonilo yang sangat memperhatikan asupan gizi buat Moms dan keluarga, lho. Ketika saya menemukan resep mie kuah ini, langsung tertarik buat mencobanya sendiri di rumah. Selain nampak lezat, juga mementingkan cara masak sehat dan bahan yang kaya gizi.

Moms juga bisa mempraktikkannya sendiri di rumah karena resep seblak mie kuah Lemonilo ini mudah banget. Pada praktiknya saya sesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan dan selera. Moms juga bisa modifikasi sendiri sesuai kebutuhan, asalkan masih mengutamakan kandungan nutrisinya.

Bahan untuk Resep Seblak Mie Kuah Lemonilo

1 bungkus Lemonilo rasa Ayam Bawang

1 butir telur

½ batang daung bawang, iris tipis atau sesuai selara

1 buah sosis ayam, iris

1 buah wortel ukuran sedang

4 lembar daun sawi hijau, lalu iris

10 gr kerupuk bawang, rendam dengan air hangat

Minyak goreng untuk menumis

Bahan Bumbu Halus

2 buah cabai merah (bagi yang suka pedas, pakai cabai rawit merah)

1 siung bawang putih

Kencur sekitar ukuran 1 cm

1 buah sangrai kemiri

½ buah tomat

Langkah Membuat Seblak Mie Lemonilo Kuah

  1. Blender atau ulek bahan bumbu halus
  2. Tumis bumbu halus sampai tercium harum, lalu masukkan telur. Orak arik hingga setengah matang.
  3. Masukkan wortel iris, daun bawang, lalu aduk rata.
  4. Tambahkan air secukupnya sebagai kuah.
  5. Setelah mendidih dan wortel lumayan empuk, masukkan mie Lemonilo dan bumbunya, sosis, sawi hijau, kerupuk, dan garam secukupnya. Bagi saya, tanpa garam atau gula pasir sebenarnya rasanya sudah enak.
  6. Setelah semua bahan matang, angkat dan sajikan olahan resep seblak mie kuah ala Lemonilo untuk keluarga.
resep seblak mie kuah

Rasa mie Lemonilo kuah ini sungguh nikmat lho Moms. Apalagi saat disantap selagi hangat. Meski mienya hanya 1, ternyata bisa dihidangkan untuk 3 orang dengan porsi sedang. Mungkin karena ada tambahan bahan lain dan kuah yang cukup banyak sehingga jadi tiga porsi seblak mie.

Oh ya Moms, resep aslinya sebenarnya memakai 2 bungkus Lemonilo, ada tambahan dada ayam suwir (kebetulan daging ayam sedang habis di rumah), bakso, topping Chimi Kripik Ubi Rasa Jagung Bakar, tumisan dengan minyak kelapa, dan bubuk bawang putih Lemonilo. Sedangkan saya menggantinya dengan 1 siung bawang putih saja. Rasanya tidak kalah enak dibandingkan dengan seblak yang dijual di berbagai outlet. Beneran!

Bedanya, kita menambahkan sayuran sebagai asupan serat. Mienya juga memakai mie sehat Lemonilo.

Kenapa Memakai Mie Lemonilo Sebagai Bahan Utama?

Tahu kan ya Moms, resep seblak biasanya memang mengutamakan rasa yang nikmat ketimbang memperhatikan kalori atau kandungan nutrisinya. Sebagai ibu, saya tentunya ingin menerapkan gaya hidup sehat untuk keluarga.

Salah satunya dengan memilih bahan masakan yang sehat seperti Lemonilo untuk resep seblak mie kuah yang enak ini. Bahan mie Lemonilo menggunakan saripati sayuran, produk tenpa pengawet, tanpa penguat rasa maupun pewarna buatan. Termasuk proses pembuatannya yang tidak melalui proses penggorengan. Tentunya Lemonilo punya kalori yang rendah dan lebih sehat.

Jika kita sajikan sebagai cemilan, ini baik karena biasanya pada makanan utama juga biasanya sudah memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang banyak. Sebagai hidangan makan pagi, siang, atau malam jika harus memilih mie pastinya Lemonilo adalah pilihan yang paling baik dalam kandungan gizinya.

Bagi yang sedang diet juga oke banget karena tidak menyumbangkan kalori yang besar. Jadi, tetap bisa mengonsumsi kudapan enak tanpa khawatir gemuk.

Bukan hanya untuk diet, membatasi asupan kalori dan menjaga nutrisi juga merupakan gaya hidup sehat yang memang perlu dilakukan sejak dini. Saya pernah mengalami momen ketika kurang memperhatikan asupan makanan untuk keluarga.

Selain membuat tubuh mudah lelah, lesu, keluarga juga mudah sakit. Suami sering sakit pada bagian kaki, saya mengalami sakit yang seperti gejala tipes ringan, dan sulung mudah sakit. Itu terjadi ketika abai terhadap pola makan karena kesibukan pekerjaan dan juga mengurus anak yang masih kecil.

Lupa menghidangkan sayuran dan buah setiap hari, kurang minum air putih, dan mengonsumsi makanan cepat saji terus menerus. Alhamdulillah meski dapat “alarm” sakit ringan itu tidak enak, tapi itu menjadi pengingat supaya kembali ke “jalur” hidup sehat lagi.

Kami kurangi makanan cepat saji, memperbanyak protein, perbanyak sayuran, buah-buahan, susu, banyak memantau asupan air putih untuk diri sendiri dan anggota keluarga. Begitu juga dengan stok mie instan di rumah diganti dengan yang sehat seperti Lemonilo.

Yuk, Ubah Gaya Hidup Sehat Saat Ini Juga Moms!

menerapkan gaya hidup sehat dengan membuat resep seblak mie kuah
source via Freepik.com

Gaya hidup sehat tentunya tidak hanya memperhatikan pola makan dan kandungan gizi. Namun, termasuk kebiasaan sehari-hari. Mulai dari istirahat cukup, menguragi stress, rajin olahraga, cukup minum air putih, dan makan makanan bergizi seimbang.

Jika biasanya Moms atau Dads kurang tidur karena pekerjaan, bisa minimalisir begadang dan penuhi kebutuhan istirahat dengan cukup tidur minimal 7 jam setiap malamnya. Pekerjaan sebaiknya dikerjakan siang hari.

Sebenarnya itu terdengar mudah dilakukan, tapi melakukannya cukup sulit. Misalnya seperti saya yang bekerja sebagai blogger dan punya anak kecil. Plus merangkap mengerjakan pekerjaan domestik siang harinya.

Tidak ada pilihan lain, malam hari harus digunakan untuk menulis dan mengelola blog supaya bisa tetap bisa berdaya. Pekerjaan bagi saya adalah kebutuhan “manusiawi” yang penting. Soalnya saya termasuk yang mempercayai bahawa ekonomi dan kekuasaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Tidak berdaya secara finansial erat kaitannya dengan kesewenang-wenangan orang. Huhu… Eh kok jadi drama. He

Cara Mengatur Waktu Supaya Gaya Hidup Sehat Terpenuhi

Nah, buat menyeimbangkan kebutuhan tersebut, sebenarnya kuncinya ada di manajeman waktu. Walau sulit, tapi jika ada keinginan untuk mengubah gaya hidup sehat, Moms pasti bisa. Kalau dari pengalaman saya, manajemen waktu supaya bisa menerapkan polah hidup sehat di antaranya:

1. Membagi Pekerjaan Rumah Tangga dengan Orang Lain

Pekerjaan rumah tangga itu tidak ada habisnya. Percaya deh Moms. Apakah itu soal kebersihan rumah, masak untuk keluarga, kegiatan belajar anak, dan termasuk melayani suami.

Itulah yang seringkali menjadi alasan banyak orang untuk lupa terhadap kebutuhan tubuhnya sendiri. Kondisi emosi juga jadi tidak kondusif. Mudah marah, gampang tersinggung, dan pastinya malah membuat sakit secara fisik pada akhirnya.

Apalagi jika Moms termasuk ibu yang merasa bahwa semua pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban perempuan, tentunya akan menjadi beban tersendiri. Padahal pekerjaan rumah tangga adalah tugas semua anggota keluarga. Termasuk Dads, anak-anak, atau jika ada orang tua yang sehat dan adik-adik tinggal satu atap, mengurus rumah tangga harus dikerjakan bersama.

Mulai dari menjaga kebersihan dan kerapian rumah, menyediakan makanan, mengasuh anak adalah tugas bersama Moms dan Dads.

Tidak ada salahnya memiliki asisten rumah tangga jika memang tujuannya untuk memprioritaskan hal yang lebih urgent. Misalnya Moms yang punya tanggungan orang tua, adik-adik, dan anak-anak. Bahkan kebutuhan untuk bisa mengaktualisasikan diri dan mandiri secara finansial saja sudah merupakan hak Moms juga, kok.

Ketika hati bahagia, maka anggota keluarga ikut merasakan energi positif Moms juga.

2. Jangan Menunggu Waktu Luang untuk Berolahraga

Memiliki keluarga pasti erat kaitannya dengan kesibukan tiada akhir. Apakah saat punya anak kecil atau sibuk karena pekerjaan.

Olahraga itu penting sekali. Jika tubuh ibarat mesin, maka olahraga seperti perawatan mesin supaya prima saat digunakan. Lagipula, sehat itu lebih nyaman dan memudahkan dalam beraktivitas, ya. Jadi, olahraga itu harus disempatkan, bukan menunggu waktu luang.

Biarlah belum masak di pagi hari atau sesekali belum mengepel teras rumah yang kena hujan, atau memilih sarapan roti dan telur ceplok untuk anak sesekali. Moms bisa pergi jogging pagi hari tanpa terbebani semua itu.

Olahraga juga bisa Moms atau Dads lakukan bergantian jika ada kesibukan rumah yang tidak dapat ditinggalkan. Misalnya memiliki bayi atau anak kecil yang masih butuh penjagaan ekstra.

Suami saya biasanya lebih luang jika olahraga badminton setelah magrib bersama teman-temannya. Sedangkan saya bisa pergi berenang di sore hari tiga kali seminggu. Sesekali mengajak anak bungsu naik stroler sambil jalan kaki di pagi hari sambil menghirup udara segar.

Sedangkan untuk anak sulung, biasanya main sepeda pagi atau sore hari. Sesekali renang atau main bola dengan teman-temannya.

3. Maksimalkan Siang Hari untuk Bekerja

Satu hal yang menjadi kendala saya untuk bekerja di siang hari adalah karena memiliki anak kecil yang butuh pengasuhan ekstra. Sejak bayi hingga usianya 2,5 tahun saya tidak mudah mendapatkan waktu luang untuk bekerja di rumah.

Selain karena jauh dari orang tua, saya dan suami termasuk orang yang masih tabu untuk menyewa asisten rumah tangga. Alhamdulillah dan insyaallah sebenarnya kalau harus membayar ART mungkin ada budgetnya. Namun, tetap saja belum nyaman dan masih serba salah.

Efeknya ya jadi kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah.

Namun, kalau ada keinginan pasti jalan keluar itu ada. Saya membuka komunikasi dengan suami bahwa pekerjaan bagi saya itu sangat penting. Jadi, solusinya memang suami harus mau mengasuh si bungsu sesekali.

Siang hari antara pukul 9 pagi hingga 10.30 saya ngumpet ke kamar untuk ngeblog. Anak bungsu main bersama suami. Jika ternyata anak saya anteng main sendiri, suami bisa mengerjakan pekerjaannya sesekali. Oh ya, kami sama-sama bekerja di rumah dengan beda profesi. Jika saya blogger, suami merupakan pengusaha percetakan rumahan.

Kadang ada bonus tambahan jika si bungsu tidur siang dengan nyenyak, saya juga bisa melanjutkan pekerjaan saat anak tidur.  

Sore hari setelah mandi, pukul 4 hingga magrib saya ngumpet lagi untuk ngeblog. Jadi, ada waktu bagi saya di siang hari untuk bekerja sekitar 3 hingga 4 jam. Sisanya sepanjang hari dan malam saya membersamai anak bungsu dan sulung.

Cara tersebut lebih baik dibandingkan dengan mengasuh anak secara total tanpa melibatkan suami. Selain anak bisa lebih dekat dengan ayahnya, saya juga tidak terbebani jam kerja di malam hari. Jika sesekali pekerjaan mendesak, malam bisa ngeblog. Namun, tidak sampai setiap malam yang tentu tidak baik untuk kesehatan fisik dan psikis.

Begitu juga dengan suami, saya selalu sarankan tetap tidur dengan cukup. Alhamdulillah dengan begitu, siang hari kami bisa lebih prima dan hidup lebih sehat.

4. Membawa Air Minum dalam Botol Setiap Beraktivitas

Asupan air putih adalah hal yang tidak boleh absen dalam menjaga pola hidup sehat. Orang dewasa sering lupa minum karena kesibukan.

Setelah ada alarm haus, barulah minum. Itupun kadang dengan es teh, kopi, atau minuman lainnya. Padahal air putih dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jika tetap terhidrasi, maka tubuh lebih fit, tidak mudah lelah, dan terhindar dari dehidrasi.

Dehidrasi yang sering dianggap sepele ini sebenarnya juga bisa menjadi pemicu risiko penyakit lho Moms. Mulai dari yang ringan seperti lesu, sakit punggung, dan panas dalam, hingga yang yang parah seperti gangguan ginjal, kekurangan volume darah, hilangnya kesadaran, hingga kematian.

Supaya tetap sehat dan terhidrasi dengan baik, usahakan selalu sedia air putih dalam jarak dekat. Bagi yang bekerja di kantor, sebaiknya selalu membawa botol berisi air minum supaya bisa terus bisa dapat asupan cairan dengan cukup.

Begitu juga buat yang bekerja di rumah, air putih harus selalu dekat dari jangkauan. Apakah itu dalam bentuk galon dan gelas yang terjangkau, atau botol berisi air minum juga.

Mencukupi air putih itu sebuah keharusan. Bahkan Moms dan anggota keluarga tidak perlu menunggu haus untuk minum. Setidaknya harus bisa mengonsumsi sebanyak 2 Liter atau 8 gelas air putih setiap harinya.

5. Selalu Menjaga Asupan Gizi Apapun Caranya

Mengolah makanan sendiri itu memang lebih sehat karena kita dapat mengatur bahan dan cara masaknya. Namun, entah bagaimana, ketika punya anak kecil justru tidak bisa melakoni semua itu. Harapannya ingin mengolah makanan sendiri di rumah setiap hari, tapi kenyataan hidup tidak demikian, Esmeraldah! Haha..

Ada banyak jalan supaya asupan gizi tetap terjaga. Tidak melulu harus masak sendiri. Sekali lagi, Moms sangat boleh meminta bantuan orang lain untuk urusan ini. Untuk apa memaksakan masak pagi hari, jika akhirnya masakannya dapat disantap siang hari karena keteteran.

Hayo, siapa di antara Moms yang masih suka terpengaruh ucapan orang lain supaya selalu jadi istri yang baik dengan masak sendiri di rumah?

Memasak sendiri itu memang menyenangkan buat para ibu. Mungkin itu sudah naluriah perempuan, ya. Namun, yang utama adalah bagaimana supaya anak dan anggota keluarga bisa makan pada waktunya dan gizinya juga terjaga.

Tidak apa-apa membeli masakan jadi asalkan sudah terpercaya penjualnya dan kebersihannya. Itu justru akan lebih memudahkan untuk memperoleh masakan sayuran dan lauk yang lengkap.

Jika perlu masak sendiri di rumah, karena masih ada anak kecil, saya dan suami juga sesekali minta tolong dua adik perempuan kami untuk mengiris daging dan membumbuinya untuk kebutuhan simpanan lauk. Sesekali meminta mengolah masakan yang bisa mereka buat saat diperlukan.

Dengan begitu, asupan gizi dan nutrisi sehat bisa terjaga. Termasuk sedia mie instan yang sehat untuk makanan darurat seperti Lemonilo. Bahannya yang sehat, minim kalori, tanpa pengawet, pewarna, dan tidak melalui proses penggorengan adalah cara yang bijak bagi para ibu dan ayah untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga.

Membuat resep seblak mie kuah untuk cemilan atau makanan utama adalah salah satu langkah saya dalam menerapkan pola hidup sehat dari segi makanan. Nah, Moms bisa juga nih mencoba resepnya dari situs Lemonilo.com supaya variasi mie instan sehat ala Lemonilo memeriahkan olahan masakan setiap hari.

Sumber:
Lemonilo.com
Hellosehat.com

You Might Also Like